Langsung ke konten utama
Hubungan antara beriman kepada malaikat-malaikat allah dengan prilaku teliti, disiplin, dan waspada

Latar Belakang
Sebelumnya saya akan menjelaskan dulu apa itu beriman. Beriman secara istilah adalah yakin dan secara bahasa yaitu ditegaskan dalam hati, diyakini dalam lisan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Beriman kepada Malaikat adalah salah satu rukun iman yang ke 2. Beriman kepada malaikat juga hukumnya fardu a’in. Malaikat adalah mahluk Allah yang sangat taat. Malaikat diciptakan dari nur/cahaya.  Jumlah malaikat itu sebenarnya tidak diketahui. Tapi yang wajib diketahui ada 10. Yaitu malikat jibril, mikail, isrofil, izroil, munkar, nakir, rakib, atid, malik dan ridwan
Tugas malaikat jibril adalah menyampaikan wahyu. Bagaimana kita beriman berdasarkan tugasnya malaikat jibril? Yaitu dengan cara amanah atau dapat dipercaya. Karena malaikat jibril sangat amanah dalam menyampaikan wahyu
 malaikat mikali memberi rizky dan hujan. Dengan mempercayainya yaitu kita Sebagai umat manusia harus saling memberi karena yakin ada malaikat mikail yang akan memberikan rizky.
 malaikat israfil tugasnya meniup sangkakala. Cara mempercayainya yaitu dengan cara kita menyiapkan amal perbuatan kita sebelum malaikat israfil meniup sangkakalanya.
malaikat izroil tugasnya mencabut nyawa. Cara beriman kepada malaikat izrail sama kaitannya dengan beriman kepada malaikat israfil yakni harus banyak berbuat baik didunia. Dan jangan menunda-nunda kebaikan.
 Malaikat munkar dan nakir tugasnya menanyakan manusia dialam kubur. Kita sebagai umat manusia pasti akan merasakan mati. Dan bila mana kita mati dengan keadaan banyak dosa dialam kubur sana akan ditanya oleh malaikat munkar dan nakir. Intinya selama di dunia kita harus banyak berbuat kebaikan dan beribadah serta berusaha.
malaikat rakib tugasnya yaitu mencatat amal kebaikan. Jadi saat kita akan melakukan sesuatu hal harus ikhlas dan merujuk kepada kebaikan karena yakin malaikat rakib akan mencatat amal perbuatan baik kita.
 malaikat atid tugasnya yaitu mencatat amal buruk. Cara mempercayainya yaitu dengan cara waspada artinya dalam melakukan sesuatu hal kita harus berfikir baik buruknya. Karena bila kita akan melakukan perbuatan buruk ada malakkat atid yang akan menccatatnya.
 malaikat malik yaitu menjaga pintu neraka. Yakin dan cara menyakininya adalah dengan cara berbuat baik supaya tidak masuk neraka.
 malaikat ridwan yaitu tugasnya menjaga pintu surga. Cara meyakiniya harus berbuat baik dan beramal soleh supaya masuk surga
Malaikat juga mempunyai salah satunya mempunyai sifat malu,
Pembahasan kita kali ini yaitu hubungan antara beriman kepada malaikat-malaikat allah dengan prilaku teliti, disiplin, dan waspada
Yang pertama dengan prilaku teliti. Dalam melakukan tugas atau segala hal kita harus teliti.  Beriman kepada malaikat dan teliti ini hubungannya sangat erat sekali. Yakni, kita harus teliti dan tidak boleh ceroboh. Dalam mengerjakan tugasnya malaikat juga mempunyai sikap yang teliti jadi kita sebagai manusi beriman kepada malaikat dan menerapkan sikap seperti malaikat yaitu teliti.
Yang kedua, yaitu disiplin ya kaitan antara beriman kepada malaikat dan disiplin ini hubungannya erat. Malaikat sangat taat kepada Allah dan malaikat juga tidak pernah melanggar perintah Allah, kita sebagai umat manusia harus seperti malaikat yakni disiplin dan taat bila kita disuruh mengerjakan tugas segera kerjakan dan jangan menunda-nunda
Yang terakhir kita harus waspada? Mengapa demikian. Karena kita harus berfikir sebelum bertindak, mengapa? Karena ada 2 malaikat yang mencatat amal perbuatan kita yaitu malaikat rakib dan atid. Malaikat rakib yaitu mencatat amal baik dan malaikat atid mencatat amal buruk. Dengan beriman kepada malaikat kita harus mempercayai malaikat itu ada. Dan kita juga akan mengerti bila kita beriman kepada malaikat tentu kita akan takut untuk melakukan hal yang negatif.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KAITAN ANTARA KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU DENGAN KEWAJIBAN MEMBELA AGAMA SESUAI PERINTAH QS. AT-TAUBAH 122 DAN HADIS TERKAIT

Latar Belakang  Sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu bahwa menuntut ilmu itu sangat penting.  Menuntut ilmu itu hukumnya fardu'ain. Allah sangat senang terhadap orang yang suka menuntut ilmu. Allah juga sudah menjelaskan tentang penjelasan menuntut ilmu di Al-Qur'an dan Hadis  Orang yang menuntut ilmu itu akan mendapat pahala bila dia ikhlas Disini saya akan menjelaskan tentang kaitan antara kewajiban menuntut ilmu dengan kewajiban membela agama sesuai perintah QS At-Taubah ayat 122 dan Hadis terkait  Kewajiban menuntut ilmu dengan kewajiban membela agama keduanya sangatlah penting sekali. Karena keduanya adalah kewajiban umat muslim. Yang pertama  kewajiban menuntut ilmu. Kita sebagai umat muslim sangat wajib menuntut ilmu karena ilmu adalah cerminan diri kita dimasa depan, bayangkan bila generasi islam tidak berilmu akan jadi seperti apa?. Maka dari itu Allah SWT sangat mewajibkan kepada umatnya untuk menuntut ilmu.  Selanjutnya kewajiban membela agama.
Keterkaitan antara larangan berzina dengan berbagai kekejian yang ditimbukannya dan perangau yang buruk, sesuai pesan QS. Al-isra :32 dan An-nur  :2  Larangan zina menurut Qs. Al isra :32 “walaa taqrabuu alzzinaa innahu kaana faahisyatan wasaa-a sabiilaan “ Artinya: 32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk Berikut ini saya aakan menguraikan tentang Zina 1. Pengertian Zina Zina adalah suatu hubungaan yang dilakukan layaknya suami istri. Tetapi dalam zina ini adalah yang melakukan hubungan tersebut adalah orang yang belum menikah dan belum dihalalkan 2. Larangan Larangan zina tentu saja sudah dibuat baik dalam hukum agama maupun hukum negara. Di dalam hukum agama banyak ayat yang menjelaskan tentang larangan berzina  Dan dalam hukum negara banyak undang udang yang menjelaskan tentang larangan zina 3. Penyebab seseorang berbuat zina Inilah beberapa penyebab seseorang mela

Keterkaitan Antara Substansi dan Strategi Dengan Keberhasilan Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah

Assalamualaikum wr.wb Haii semua..  Disini saya akan membagikan artikel tentang Keterkaitan Antara Substansi dan Strategi Dengan Keberhasilan Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah Substansi yang dipakai oleh Rosullulah SAW yaitu membebaskan setiap orang untuk bebas memilih agama, dan Strateginya yaitu menjalin persahabatan dengan umat nonmuslim sehingga banyak orang yang nonmuslim tertarik dengan agama islam dan mereka masuk islam dengan keinginanya tanpa paksaan sedikitpun dan tercapailah keberhasilan dakwah Nabi Muhammad SAW Selanjutnya juga Nabi Muhammad SAW menggunakan Substansi yang berprinsip kemanusiaan dan Strateginya yaitu mengajak sesama untuk mendengarkan ceramah oleh ustad. Sehingga mencapai keberhasilan karena mereka yakin karena berprinsip kemanusiaan apalagi setelah mendengar ceramah-ceramah dari ustad. Membuat seseorang yakin bahwa agama islam adalah agama yang sempurna.  Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan Kurang lebihnya saya mohon maaf Jangan lupa li